Showing posts with label Logika dan Bahasa. Show all posts
Showing posts with label Logika dan Bahasa. Show all posts

Wednesday, February 25, 2015

Perbedaan Suap dan Gratifikasi adalah...

Definienda: Pada awal Tahun 2015, Indonesia dihiasi dengan kekisruhan atau polemik antara dua lembaga negara, KPK dan Polri. Polemik itu sebenarnya berawal dari sikap curiga lembaga KPK terhadap oknum Polri tentang gratiifikasi. Yang menjadi bahasan tulisan ini adalah gratifikasi. Apa yang dimaksud dengan gratifikasi?  Mari simak ulasan yang saya kopi paste dari Diana Kusumasari, SH., MH dari hukumonline.com

GRATIFIKASI
Pengertian gratifikasi menurut Undang-undang Pemberantasan Tipikor adalah, pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik (Penjelasan Pasal 12B UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi). Dalam pengertian di atas, tidak diatur nilai 'pemberian' yang diklasifikasikan sebagai suatu gratifikasi. Yang jelas gratifikasi diberikan oleh seseorang, golongan kepada seseorang lainnya yang berhubungan dengan jabatan (dinas).

SUAP
Suap menurut UU 11 Tahun 1980 adalah barangsiapa menerima sesuatu atau janji, sedangkan ia mengetahui atau patut dapat menduga bahwa pemberian sesuatu atau janji itu dimaksudkan supaya ia berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum, dipidana karena menerima suap dengan pidana penjara selama-lamanya 3 (tiga) tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp.15.000.000.- (lima belas juta rupiah) (Pasal 3 UU 3/1980).

Bagaimana sanksinya? Gratifikasi maupun suap dianggap sebagai tindak pidana korupsi. Oleh karena itu mereka dianggap sebagai tindakan melawan hukum yang masing-masing dapat diancam pidana sebagai berikut.

Suap dapat diancam UU 11/1980 dengan pidana penjara selama-lamanya 3 (tiga) tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp.15.000.000.- (lima belas juta rupiah) (Pasal 3 UU 3/1980). Sementara itu KUHP pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah (Pasal 149)

Dalam UU Pemberantasan Tipikor suap dapat dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga, bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya, atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan dengan jabatannya (Pasal 11 UU Pemberantasan Tipikor).lapor dalam waktu 30 hari kerja. Setelah 30 hari kerja  si penerima tidak melaporkan diri gratifikasi dianggap suap

Friday, February 6, 2015

Manajemen: Sebuah Konsep Dasar

George R. Terry (http://aom.org)
Definienda: Dilihat dari asal katanya, kata manajemen atau management dalam Bahasa Inggris berasal dari kata Italia, maneggiare yang kurang lebih berarti menangani atau to handle. Dalam bahasa latin ada kata yang punya pengertian hampir sama yakni manus yang artinya tangan atau menangani.

Sementara berbincang-bincang tentang definisi, layaknya konsep-konsep lain dalam kajian Ilmu Sosial, Manajemen juga memiliki sejumlah definisi yang diberikan oleh banyak ahli. Disini hanya akan dikemukakan satu definisi yang diungkapkan oleh George R. Terry sebagai bapak manajemen sebagai manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggiatan (actuating) dan pengawasan (controlling) yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain.

Pengertian lain manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui serangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
3 faktor yang terlibat dalam proses penyelesaian:
  1. Adanya penggunaan sumber daya organisasi (Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, Suber Daya Dana, Sumber Daya Informasi)
  2. Adanya proses yang bertahap (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian)
  3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan
Peran Manajer Dalam Organisasi: Efektif dan Efisien

Manajemen sangat dibutuhkan agar pencapaian tujuan organisasi dapat diraih secara efektif dan efisien. Efektif menurut Peter F. Drucker adalah “mengerjakan pekerjaan yang benar”. Sedangkan Efisien adalah “mengerjakan pekerjaan dengan benar”.

Agar manajemen yang dilakukan mengarah kepada kegiatan (terutama bisnis) secara efektif dan efisien, maka manajemen perlu dijelaskan berdasarkan fungsi fungsinya - yang dikenal sebagai fungsi-fungsi manajemen (fungsi perencanaan, pengorganisasian pengimplementasian, serta pengendalian dan pengawasan).

Disamping pengertian dan definisi manajemen yang sudah diuraikan tadi, McFarland, 1979 juga mengemukakan empat pengertian manajemen yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari:
  1. proses-proses pengorganisasian; yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penggiatan dan pengevaluasian.
  2. kata manajemen juga berarti karir atau jabatan
  3. kata manajemen juga dapat berarti kelompok orang yang bertanggungjawab dalam menjalankan sebuah organisasi.
  4. kata manajemen juga dapat merupakan sebuah ilmu atau seni untuk mengatur orang lain
Selanjutnya Harbison dan Myers menggolongkan manajemen itu menjadi tiga tipe, yaitu:

1.Patrimonial Management
  • Terdapat apabila suatu perusahaan dimiliki oleh sebuah keluarga dan kedudukan-kedudukan yang penting dalam hirarki perusahaan dikuasai oleh anggota-anggota keluarga tersebut.
2.Political Management
  • Suatu bentuk manajemen dimana kedudukan-kedudukan penting dan pokok dalam organisasi dipegang oleh mereka yang mempunyai hubungan-hubungan politik berdasarkan atas loyalitas pada suatu partai politik tertentu.
3.Professional Management
  • Kedudukan yang strategis dan penting diserahkan kepada mereka yang telah memberikan bukti akan kecakapannya, kapasitas, kesanggupan, keahlian atau dengan perkataan lain atas dasar jasa dan hasil yang mereka berikan kepada perusahaan.

Fungsi-fungsi Dasar Manajemen

Pada intinya fungsi-fungsi manajemen meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan dan kontrol dan evaluasi. Namun dalam pelaksanaannya fungsi-fungsi dasar tersebut bisa dikembangkan secara fleksibel sesuai kebutuhan organisasi.

Berikut adalah fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Dessler, 1996:
  1. Planning, meliputi penentuan tujuan, tindakan, pengembangan aturan dan prosedur-prosedur, pengembangan rencana dan melakukan prediksi. Perencanaan mencakup perencanaan program dan kegiatan disertai dengan penganggaran.
  2. Organizing, meliputi pemberian tugas, bagian-bagian, pendelegasian wewenang, mengkoordinir pekerjaan
  3. Staffing, meliputi rekruitmen karyawan, pelatihan dan pengembangan
  4. Directing, mencakup pemberian perintah, menjaga motivasi dan semangat kerja karyawan
  5. Controlling, menentukan standar, melakukan perbaikan bila diperlukan termasuk mengevaluasi.
  6. Reporting, yakni penyusunan laporan
Fungsi-fungsi manajemen diperlukan agar keseluruhan sumber daya organisasi dapat dikelola dan dipergunakan secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Kegiatan-kegiatan dalam fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
  • Menetapkan tujuan dan target bisnis
  • Merumusakan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
  • Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan,  SDM (menpower), metode (methods), material (materials), biaya (money),  peralatan (machines), sumber daya informasi (information)
  • Menetapkan standar atau indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
  • Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas dan menetapkan prosedur yang diperlukan
  • Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
  • Kegiatan penempatan SDM pada posisi yang tepat (Staffing)
3. Fungsi Pengimplementasian (Directing)
  • Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
  • Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
  • Memberi arahan, bimbingan kepada bawahan
  • Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
4. Fungsi Pengawasan (Controlling)
  • Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
  • Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
  • Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
5. Reporting
  • Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
  • Menyusun laporan capaian kinerja

Fungsi Operasional dari Manajemen

Pada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut tahapan tertentu akan sangat berbeda-beda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya, belum lagi dilihat dari jenis organisasinya.

Berdasarkan operasionalnya, manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan secara garis besar menjadi fungsi-fungsi:
  • Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Manajemen Produksi
  • Manajemen Pemasaran
  • Manajemen Keuangan
1. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Management)
  • Adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang kita jalankan & bagaimana SDM yang terbaik tersebut dapat terpelihara & tetap bekerja bersama kita dengan baik.
2.Manajemen produksi (Production Management)
  • Adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang se-efesien mungkin.
3. Manajemen pemasaran (Marketing Management)
  • Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh konsumen, & bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.
4. Mnajemen keuangan (Financial Management)
  • Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis, yaitu diukur secarra profit.
5. Manajemen informasi (Information Management)
  • Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang berjalan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang.

*) Rahmi Jayanti Gafur
dan dinukil dari berbagai sumber

Tuesday, February 3, 2015

Antara Data, Datum dan Informasi #1

Definienda: Setiap hari, saya, anda, teman anda selalu atau pernah bicara tentang data. Apa sih data? Definienda akan mengetengahkan pengertian dan hal ihwal tentang data. 

Pengertian Data
Data adalah bentuk jamak dari datum. Jadi bentuk singular (tunggal) dari data itu adalah
Contoh Data 
datum. Data dapat dianggap sebagai sesuatu yang pernah terjadi atau fakta. Data adalah segala macam bentuk benda, karakter (titik, koma, spasi, angka, huruf, simbol), warna, bunyi, kata kerja, kata benda, dan sebagainya. So, Data could be anything. Saya juga setuju jika ada pendapat bahwa data merupakan bahasa, mathematical, dan simbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep, dan objek-objek penting lainnya. Singkat cerita, data merupakan suatu kenyataan apa adanya (raw facts).

Data belum memiliki makna bagi pembacanya jika :
  1. pembaca tidak memiliki kepentingan (relevan) atau 
  2. pembaca tidak memiliki pengalaman terhadap fakta tersebut
Sebagai contoh, ketika Anda sedang menikmati suguhan berita tentang Pak Jokowi melakukan blusukan di televisi, di layar televisi tersebut terlihat tayangan marquee text atau running text yang bunyinya misalnya "Lorenzo akan menggunakan YZR M1 pada musim MotoGp 2015 ..." karena Anda tidak memiliki kepentingan terhadap data itu, niscaya anda tidak akan memperhatikannya, tentu saja running text tersebut tidak bermakna apa-apa bagi Anda.

Data akan bermanfaat bagi penggunanya jika:
  1. objektif (objective), tidak direkayasa
  2. cukup mewakili dari objek (representative)
  3. up to date (tidak jadul, tidak kadaluarsa)
  4. relevan dengan tujuan si pengguna (relevant).
Klasifikasi Data
Data dapat diklasifikasikan menurut cara memperoleh, sumber, jenis dan sifatnya, serta skala pengukurannya.

I. Berdasarkan Cara Memperoleh, data dapat dibedakan Data Primer dan Data Sekunder.
  • Data Primer adalah data yang diperoleh dengan carara langsung dari sumbernya oleh peneliti/yang berkepentingan misalnya dengan cara menyebarkan kuisioner, wawancara atau pengamatan.
  • Data Sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung oleh peneliti atau pihak yang berkepentingan, misalnya dokumen-dokumen laporan, jurnal, dan lainnya.
II. Berdasarkan jenisnya, data dapat dibedakan Data Kualitatif dan Data Kuantitatif.
  • Data Kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif berbentuk pernyataan verbal, simbol atau gambar. 
    Data Kualitatif biasanya menjelaskan karakteristik atau sifat dari objek yang diteliti. Sebagai contoh: kondisi objek (rusak berat, rusak sedang, rusak ringan; amat cukup baik, baik), pekerjaan (pengangguran, buruh, petani/nelayan, pengusaha/wiraswasta, Pegawai BUMN, PNS/TNI/Polri), tingkat kepuasan ( sangat tidak puas, tidak puas, puas, sangat puas), sikap (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju). Data kualitatif juga dapat berupa warna, jenis kelamin, status perkawinan, dll.
  • Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan, atau data kualitatif yang diangkakan. Contoh: tinggi, umur, jumlah, skor hasil belajar, temperatur, dll.
III. Berdasarkan Waktu Pengumpulannya, dibedakan data berkala dan data cross section
  • Data Berkala (Time series) yakni data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan/fenomena. sebagai contoh: data perkembangan harga sembilan macam bahan pokok (sembako) selama 6 bulan terakhir yang dikumpulkan setiap bulan.
  • Data Cross Section, yaitu  data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan keadaan atau kegiatan pada waktu itu. sebagai contoh: data sensus penduduk tahun 2010, data hasil Ujian Nasional siswa SMK Tahun 2012, dll.
IV. Pembagian data menurut skala pengukurannya
Skala pengukuran adalah aturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran. Menurut skala pengukurannya, data dapat dibedakan atas empat jenis, yaitu: data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio
  • Data nominal adalah data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak menggambarkan kedudukan objek atau kategori dimaksud terhadap objek atau kategori lainnya, namun hanya sekedar label atau kode saja. Data ini hanya mengelompokkan objek/kategori ke dalam kelompok tertentu. Data nominal memiliki ciri hanya dapat dibedakan antara satu dengan lainnya dan tidak bisa diurutkan/dibandingkan. Data ini mempunyai karakter-karakter yaitu (1) kategori data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada satu kelompok saja). (2) Kategori data tidak disusun secara logis. Sebagai contoh data skala nominal: warna rambut, jenis kelamin, etnis/suku, agama dan lain-lain
  • Data ordinal adalah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan rentang yang tidak harus sama. Data ini memiliki ciri seperti ciri data nominal ditambah satu ciri lagi, yaitu kategori data dapat disusun/diurutkan berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki. Contoh data berskala ordinal yaitu:
    tingkat pendidikan, golongan pegawai, kasta, dll.
  • Data interval yakni data dengan objek/kategori yang dapat dibedakan antara data satu dengan lainnya, dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut dan memiliki jarak yang memberikan informasi tentang interval antara tiap objek/kategori sama. Besarnya interval dapat ditambah atau dikurangi. Data ini memiliki ciri sama dengan ciri pada data ordinal ditambah satu ciri lagi, yaitu urutan kategori data mempunyai jarak yang sama. Dalam data interval tidak memiliki nilai nol mutlak. Contoh data berskala interval yakni: temperatur, skor hasil belajar, skor hasil tes psikologi, skor IQ, dll. Hasil pengukuran suhu (temperatur) menggunakan termometer yang dinyatakan dalam ukuran derajat. Rentang temperatur antara 00 Celcius sampai  10 Celcius memiliki jarak yang sama dengan 10 Celcius sampai  20 Celcius. Oleh karena itu berlaku operasi matematis ( +, – ), misalnya 150 Celcius + 150 Celcius = 300 Celcius. Namun demikian tidak dapat dinyatakan bahwa benda yang bersuhu 150 Celcius memiliki ukuran panas separuhnya dari benda yang bersuhu 300 Celcius. Demikian juga, tidak dapat dikatakan bahwa benda dengan suhu 00 Celcius tidak memiliki suhu sama sekali. Angka 00 Celcius memiliki sifat relatif (tidak mutlak). Artinya, jika diukur dengan menggunakan Termometer Fahrenheit diperoleh 00 Celcius = 320 Fahrenheit. Kecerdasaran intelektual yang dinyatakan dalam IQ. Rentang IQ 100 sampai  110 memiliki jarak yang sama dengan 110 sampai  120. Namun demikian tidak dapat dinyatakan orang yang memiliki IQ 150 tingkat kecerdasannya 1,5 kali dari orang yang memiliki IQ 100. Begitulah.
  • Data rasio yaitu data yang memiliki sifat-sifat data nominal, data ordinal, dan data interval tetapi dilengkapi dengan kepemilikan nilai atau titik nol mutlak/absolut dengan makna empiris. Data rasio dapat dibagi atau dikali. Jadi, data rasio memiliki sifat; dapat dibedakan, diurutkan, punya jarak, dan punya nol mutlak. Contoh data berskala rasio: Umur, tinggi badan, berat, dll. Data hasil pengukuran berat suatu benda yang dinyatakan dalam gram memiliki semua sifat-sifat sebagai data interval. Benda yang beratnya 1 kg berbeda secara nyata dengan benda yang beratnya 2 kg. Ukuran berat benda dapat diurutkan mulai dari yang terberat sampai yang terringan. Perbedaan antara benda yang beratnya 1 kg dengan 2 kg memiliki rentang berat yang sama dengan perbedaan antara benda yang beratnya 2 kg dengan 3 kg. Angka 0 kg menunjukkan tidak ada benda (berat) yang diukur. Benda yang beratnya 2 kg 2 kali lebih berat dibandingkan dengan benda yang beratnya 1 kg.

daftar bacaan:
  1. J Supranto, Statistik, Teori Dan Aplikasi, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1987
  2. Moh. Nazir, Ph.D. Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.

Sunday, December 21, 2014

Sistem; Konsep, Definisi, Unsur-unsur dan Jenis-jenisnya #1

Definienda: Dalam pergaulan sehari-hari Anda sering kali mendengar kata sistem. Misalnya dalam percakapan di kafe kopi tiam atau obrolan semi resmi sampai forum formal seperti diskusi panel, forum ilmiah dan sebagainya. Mari kita lihat dua contoh pernyataan yang sama-sama menggunakan kata sistem di bawah ini:
National Geographic

Contoh 1:
"Jantung adalah salah satu organ dalam sistem peredaran darah manusia dan hewan"

Contoh 2:
"Untuk mengatasi kemacetan dan mengurangi kecelakaan lalu lintas digunakan prinsip sistem buka tutup yang diatur oleh Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)" ini adalah contoh kalimat yang dikutip dari sebuah draft skripsi seorang mahasiswa.

Kedua contoh kalimat di atas adalah aplikasi dari pandangan W.A. Shrode dan Dan Voich, Jr dalam bukunya Organization and Management (1974). Shrode dan Voich mengklasifikasikan pengertian dan penggunaan sistem, yaitu yang merujuk kepada suatu identitas, wujud suatu benda (abstrak atau konseptual maupun benda konkret) yang memiliki tata aturan atau susunan struktural dari bagian-bagian/elemen-elemennya (entitas), dan yang merujuk kepada metode untuk mencapai tujuan. Contoh kalimat 1 adalah aplikasi sistem sebagai wujud suatu benda, sedangkan contoh kalimat 2 pengertian sistem lebih merujuk kepada metode untuk mencapai tujuan.

Definisi Sistem
Berikut ini definisi sistem menurut para ahli. 
Definisi yang paling sederhana sistem telah dikemukakan oleh Johnson, Kast dan Rosenzweig: 
Suatu sistem adalah suatu kebulatan/entitas yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau kombinasi hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/entitas yang kompleks atau utuh"
Campbell (1979) memberikan definisi secara lengkap yang menunjukkan adanya tujuan yang hendak dicapai. Menurutnya, sistem adalah merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai sesuatu tujuan.

Awad (1979) menyatakan bahwa sesuatu disebut sistem apabila merupakan sehimpunan komponen yang terorganisasikan dan berkaitan dengan sesuai rencana untuk mencapai tujuan tertentu.

Sejalan dengan Campbell dan Awad, Murdick dan Ross (1984) mendefinisikan sistem sebagai suatu sperangkat / susunan elemen-elemen yang berinteraksi dan membentuk aktivitas atau proses atau prosedur yang terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan. Definisi-definisi Campbell maupun Awad memang sedikit njlimet dan rumit, maka dari itu Murdick dan Ross memberikan gambaran yang dapat menjelaskan sistem dengan memberi contoh:
  1. Sistem Pabrik, yakni sekelompok orang, mesin dan fasilitas lain (disebut juga unsur atau sehimpunan elemen) melakukan kegiatan atau bekerja untuk menghasilkan jumlah dan jenis produk tertentu (kendaraan bermotor, sebagai tujuan bersama) dengan cara mendayagunakan dan mengolah atau memberlakukan persyaratan produk, jadwal, bahan mentah, bahan baku, sumberdaya lainnya (listrik) yang diubah menjadi daya mekanik (mengolah data, bahan dan energi) guna menghasilkan hasil karya/produk dan informasi yang telah direncanakan atau diterapkan pada para pelanggan (guna menghasilkan barang pada saat yang telah ditentukan).
  2. Sistem Informasi Manajemen. Sekumpulan orang, seperangkat pedoman dan alat perlengkapan pegolah data (sebagai sekumpulan unsur/elemen) yang berfungsi memilih,  menyimpan, mengolah dan memanggil kembali (retrieval) data (mengolah data dan bahan sebagai suatu proses) untuk mengurangi ketidakpastian di dalam pembuatan keputusan (sebagai tujuan bersama) dengan menghasilkan informasi bagi pimpinan/pengambil kebijakan (decission maker).
  3. Sistem Organisasi Usaha. Sekumpulan orang (sebagai sehimpunan unsur/elemen) mencari dan mengolah sumber-sumber material dan informasi (membuat kegiatan) untuk mencapai berbagai macam tujuan bersama.
Dari ketiga penjelasan Murdick dan Ross terlihat ada unsur di dalam definisi yang selalau ada yaitu: (1) sehimpunan unsur/elemen, (2) tujuan sistem, (3) wujud hasil kegiatan atau proses (dalam durasi waktu tertentu), dan (4) pengolahan data/energi/bahan.


Bahan Bacaan:
Awad, E.M., (1979) System Analysis and Design. Homewood Illinois: Richard D. Irwin
Kast, F.E., and Rosenzwigh (1970). Organization and Management: A System Approach. New York: McGraw Hill
Shrode, W.A and Dan Voich, Jr. (1974) Organization and Management: Basic System Concepts. Malaysia: Irwin Book Co.

Monday, December 27, 2010

Perencanaan: Pengertian dan Prosesnya

Perencanaan dianggap sebagai suatu proses yang dimulai dengan formulasi kebijaksanaan-kebijaksanaan pembangunan yang efektif untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan, kemudian diikuti dengan berbagai langkah-langkah kegiatan (measures) untuk merealisirnya. Dengan melihat perencanaan sebagai suatu proses yang meliputi formulasi rencana dan implementasinya, dapatlah diusahakan rencana itu bersifat realistis dan dapat menanggapi masalah-masalah yang benar-benar dihadapi (Trokroamidjojo, 1995 :189).
Tjokroamidjojo (1995: 34-35) menyebutkan beberapa dimensi-dimensi operasional perencanaan, antara lain:
  1. Berorientasi untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dapat bersifat ekonomi, politik, sosial bahkan tujuan-tujuan ideologis atau seringkali suatu kombinaasi dari pada berbagai hal tersebut. Tujuan-tujuan ini yang menjadi dasar dan perangsang dari kegiatan usaha yang menimbulkan “ sense of purpose”.
  2. Berorientasi kepada pelaksanaannya. Hal ini telah dikemukakan dalam uraian terdahulu. Perencanaan bukan hanya merumuskan tujuan-tujuan tetapi diarahkan untuk merealisirnya. Oleh karena itu perlu dikembangkan dalam perencanaan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan guna mencapai tujuan. Kemudian perlu difikirkan pula konsekuensi dari kegiatan-kegiatan tersebut.
  3. Pemilihan dari berbagai alternatif mengenai tujuan-tujuan mana yang lebih diinginkan. Sehingga perlu ada skala prioritas pencapaian tujuan-tujuan dalam waktu. Demikian pula pemilihan cara-cara untuk mencapainya. Menyerasikan kombinasi yang terbaik mengenai tujuan mana yang akan dicapai dan cara apa mencapainya dalam tahap-tahap waktu tertentu.
  4. Perspektif waktu. Pencapaian tujuan-tujuan tertentu mungkin perlu dilaksanakan secara bertahap. Penetapan mana yang harus didahulukan, penjadwalan kegiatan-kegiatan dan lain-lain.
  5. Perencanaan harus merupakan suatu kegiatan kontinu dan terus menerus dari formulasi rencana dan pelaksanaannya. Dalam proses tersebut sering diperlukan formulasi dan pelaksanaan kembali dari rencana. Hal ini akan diuraikan secara lebih terperinci dalam bagian lain.
Ditambahkan oleh Saul M Katz dalam Tjokroamidjojo (1995:189) bahwa perencanaan merupakan suatu proses yang kontinu. Dalam proses yang kontinu ini meliputi dua aspek, yaitu formulasi rencana dan pelaksanaannya. Dalam proses perencanaan yang kontinu perlu adanya unsur-unsur (Tjokroamidjojo, 1995 :189-191):
  1. Sifat rencana itu sendiri sebagai dasar pelaksanaannya sudah mengandung ciri-ciri yang berorientasi kepada pelaksanaan, dalam arti memungkinkan untuk pelaksanaannya. Ini berarti pula supaya dalam perencanaan sudah diperhatikan kapasitas administratif bagi pelaksanaannya. 
  2. Proses perencanaan tetap mengandung unsur kontinuitas dan fleksibilitas. Oleh karena itu maka perlu terus menerus dilakukan reformulasi rencana dan re-implementasi dalam pelaksanaannya.
  3. Mengusahakan perencanaan dapat seoperasional mungkin. Mengenai hal ini antara lain diusahakan penggunaan apa yang disebut perencanaan operasional tahunan, kaitannya dengan anggaran belanja tahunan.
  4. Adanya sistem pengendalian pelaksanaan pembangunan yang mengusahakan keserasian antara pelaksanaan dan perencanaan. Dalam hal ini seringkali unsur koordinasi pelaksanaan antar lembaga merupakan hal yang sangat penting.
  5. Bagi proses penyesuaian kembali rencana dan pelaksanaannya serta bagi pengendalian pelaksanaan, diperlukan adanya sistem pelaporan dan evaluasi dalam proses perencanaan yang sering dinamakan sistem ”feed back”.
Pengertian mengenai perencanaan adalah bermacam-macam, bergantung kepada keahlian orang yang menggunakan istilah tersebut (Jayadinata, 1999 : 4-5). Bagi ahli ekonomi, perencanaan itu mengatur sumber-sumber yang langka secara bijaksana. Untuk seorang arsitek, perencanaan itu berhubungan dengan pengembangan lingkungan fisik. Bagi seorang perencana, perencanaan itu meliputi pengaturan dan penyesuaian (mungkin dengan mengubah) hubungan manusia dengan lingkungan. Untuk memahami definisi perencanaan perlu diperhatikan batasan-batasan di bawah ini:
  1. Perencanaan adalah pemikiran hari depan.
  2. Perencanaan berarti pengelolaan.
  3. Perencanaan adalah pembuatan keputusan.
  4. Perencanaan adalah pembuatan keputusan yang terintegrasi.
  5. Perencanaan adalah suatu prosedur yang formal untuk memperoleh hasil yang nyata, dalam berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi.
Materi perencanaan meliputi beberapa hal, antara lain (Jayadinata, 1999 : 7-8):
  1. Analisis, yaitu kupasan data, proyeksi/ramalan atau perkiraan untuk masa depan yang bertitik tolak dari keadaan masa kini;
  2. Kebijaksanaan (policy), yakni pemilihan rencana yang baik untuk pelaksanaan, yang meliputi pengetahuan mengenai maksud dan kriteria untuk menelaah alternatif-alternatif rencana.
  3. Rancangan atau desain (design), yaitu rumusan dan sajian rencana.
  4. Perencanaan menurut Conyers (1984 : 4-8) didefinisikan sebagai suatu proses yang bersinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang. Berdasarkan definisi tersebut berarti ada 4 elemen dasar perencanaan yaitu:

  • Merencana berarti memilih. Perencanaan merupakan proses memilih diantara berbagai kegiatan yang diinginkan karena tidak semua yang diinginkan tersebut dapat dilakukan dan tercapai secara simultan.
  • Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya yang berarti bahwa perencanaan mencakup proses pengambilan keputusan tentang bagaimana penggunaan sumber daya yang tersedia sebaik-baiknya.
  • Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan.
  • Perencanaan untuk masa depan, dalam arti bahwa tujuan-tujuan perencanaan dirancang untuk dicapai pada masa yang akan datang dan oleh karena itu perencanaan berkaitan dengan masa depan.
Siklus Perencanaan
Perencanaan juga dipandang sebagai suatu proses perubahan sosial yang bergantung pada partisipasi warga dan kelompok agar hasil yang dicapai dapat efektif dan agar tujuannya dapat tercapai. Di sini, perencanaan didefinisikan sebagai proses penerapan metode secara sadar dan disengaja untuk menangkap masa depan dengan tujuan untuk mengubah keadaan saat ini sehingga mengubah arah masa depan atau mengubah masa depan untuk melestarikan keadaan saat ini. Selanjutnya, perencanaan merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan bukan saja untuk memecahkan suatu masalah tetapi juga agar solusi yang diperoleh dapat diterima dan diimplementasikan (Burke, 2004 : 5). Sebagai akibatnya, kegiatan perencanaan membutuhkan tiga cara yang berbeda namun saling berhubungan, yaitu:
1. Cara berpikir yang dapat memahami keadaan masa lalu dan masa kini.
2. Cara berpikir yang dapat membayangkan masa depan.
3. Cara berpikir yang dapat mencapai masa depan.

Perencanaan seringkali dianggap sebagai suatu siklus. Proses perencanaan tersebut memerlukan suatu tahapan monitoring (pengawasan) dan evaluasi. Siklus perencanaan tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut (D. Conyers, 1984 : 74).