Definienda:
Apa sih yang dimaksud pH itu? Kata teman saya yang sarjana kimia juga sarjana teknik lingkungan, pH atau potensial Hydrogen merupakan ekspresi dari suatu konsentrasi atau kandungan ion Hidrogen (H+) di dalam air. Besarannya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H.
Misalnya, jika ahli lingkungan atau kimia air menyatakan air ini pHnya 6, artinya konsentrasi ion H dalam air tersebut 0.000001 bagian dari keseluruhan larutan. Hehehe... biar gini saya dulu juga pernah belajar kimia loh (alumni SMA jurusan A2). Kualitas pH air sesuai hasil test dapat dilihat seperti gambar berikut. pH netral adalah 7.
Sedangkan standar pH air untuk berbagai kebutuhan dapat dilihat di bawah ini
Bagi orang awam, pH adalah tingkat keasaman dari air yang dapat diukur dengan menggunakan aparatus pHmeter atau pHtester (kertas lakmus), dll. pH meter dapat anda beli di toko2 peralatan kimia, toko pertanian, pH tester juga dapat anda beli di apotek atau toko peralatan/bahan kimia, terkadang juga tersedia di toko aquarium/ikan hias. pH tester yang isinya cuma 15ml harganya mahal, mendingan beli kertas lakmus di apotek.
Setiap flora atau fauna air (dalam hal ini dibatasi tumbuhan air dan ikan hias/ikan pangan) memerlukan habitat air dengan tingkat pH yang berbeda-beda untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Pada umumnya flora atau fauna air dapat tumbuh/berkembang pada kisaran pH air 5-7. Bagaimana cara mengukur pH, silahkan beli kertas lakmus di apotek. Jika kesulitan menggunakan, anda dapat minta bantuan kepada teman-teman ahli kimia..
Jika diketahui pH air kolam/aquarium anda rendah perlu dilakukan tindakan peningkatan kadar pH air, baik secara alami maupun rekayasa kimia.
Disini saya akan bercerita bagaimana membuat rekayasa (engineering) meningkatkan pH air secara alami, menggunakan bahan/material yang dapat ditemukan di sekitar, karena saya nilai murah dan aman bagi fauna air (ikan) terutama ikan hias, walaupun prosesnya sedikit lamban.
Cara Merekayasa Peningkatan pH Air secara alami
1. Menambahkan bubuk/butiran kerikil Terumbu Karang
Beberapa hari lalu saya ke pantai bersama si kecil, tujuan saya mengajari mereka berpetualang sambil berrekreasi, tujuan terselubungnya mencari pecahan atau serpihan terumbu karang yang terdampar di pantai. Alhasil, satu karung 10 kiloan saya angkut serpihan terumbu karang ke rumah. Saya ambil beberapa, lalu saya tumbuk hingga menjadi butiran kerikil. Butiran klerikil terumbu karang ini saya letakkan di filter aquarium dengan dibungkus kain yang berjaring kasar (saya gunakan kaos kaki spandex bekas yg dicuci bersih) tujuannya untuk meudahkan bongkar pasang berikutnya.
Mengapa Terumbu Karang? Menurut pengakuan teman saya yang alumnus teknik lingkungan, terumbu karang diyakini mengandung mineral CaCO3 (Kalsium karbonat) atau bahasa awamnya batu kapur. Batu kapur diyakini dapat menurunkan keasaman air.
2. Menambahkan butiran atau pecahan Batu Lime Stone (Gamping - CaCO3)
Batu gamping banyak ditemukan di Pulau Jawa, bahkan di hampir setiap toko bangunan dijual batu gamping. Kita ketahui bahwa batu gamping banyak mengandung unsur kimia Kalsium Karbonat (CaCO3) untuk meningkatkan alkalinitas air. Namun, jika kita sulit menemukan batu gamping cangkang kerang, cangkang lokan dapat kita tumbuk hingga menjadi butiran kerikil, prinsipnya tetap seperti cara diatas. Bisa juga kerikil batu kapur atau pecahan cangkang kerang tersebut dikemas secara rapi/cantik dan aerasi dipasang melalui batu kerikil pecahan kerang tersebut.
3. Menambahkan bubuk/pecahan/kerikil mineral dolomite
Kerikil pecahan batu
dolomite secara makro dapat dijadikan hiasan (aksesoris) aquarium atau aquascape sebagai dasar media tanam. Atau biarkan ditata sedemikian rupa agar tampak indah, tidak terkesan berantakan atau berhamburan seenaknya jika dipasang di aquarium/aquascape. Batu dolomite dapat anda beli di toko aquarium. Kebetulan saya pernah membelinya di salah satu toko aquarium di kota Tanjung Pandan - Pulau Belitong.
*) dari berbagai sumber
Terima kasih Ir. Dwi Kurniawati, dan H. Irwan Effendi ST atas
share ilmunya