Showing posts with label Definienda. Show all posts
Showing posts with label Definienda. Show all posts

Tuesday, December 10, 2019

ASN (Aparatur Sipil Negara)

Definienda: Lama tak mengelola blog, terutama defiienda. Kali ini saya mencorat-coret sebuah posting tentang birokrasi di Indonesia.  Birokrasi di Indonesia, yang menjalankan atau penggeraknya adalah mayoritas ASN atau Aparatur Sipil Negara. Konsep ASN muncul setelah diundangkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Menurut regulasi yang disahkan 15 Januari 2014 ini (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 6, TLN Nomor 5494), yang dimaksud ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sedangkan yang dimaksud Pegawai ASN adalah adalah pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

ASN Pemkab Bangka mengikuti apel

Pegawai ASN sendiri terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, yaitu adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, dan PPPK yaitu warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

Jadi, di Indonesia untuk aparatur sipil terdapat Pegawai ASN yang terdiri dari PNS dan PPPK sebagai penggerak birokrasi dan tugas-tugas fungsional lainnya.


Sungailiat, 09122019

Thursday, December 8, 2016

Alumnus dan Alumni: Dua Kata yang Sering Salah Penggunaannya

Definienda:: Liburan Akhir tahun, atau lebaran biasanya kesempatan yang digunakan oleh sekelompok orang atau komunitas untuk mengadakan perkumpulan dengan berbagai tajuk, atau tema yang tujuannya ialah silaturahmi dengan  judul yang tertulis di spanduk/banner apapun bunyinya misalnya "Temu Kangen  Alumni SMP Negeri 1 Dolopo Angkatan 1981 Tahun 2016", "Silaturahmi dan Reuni Alumnus SMP Negeri 1 Dolopo Tahun 1984", dan sebagainya.

Logo kaos Reuni Alumni SMP Negeri 1 Dolopo Angkatan 1981 Tahun 2016

Permasalahannya ketika kita sebagai salah satu pemrakarsa atau katakanlah panitia kegiatan dimaksud mendapat pertanyaan, manakah yang benar dan tepat pemakaian kata alumni dan alumnus?  Dua kata yang seringkali salah penempatan/pemakaian dalam sebuah kalimat. Sebenarnya dua kata (alumni dan alumnus) dimaksud baku untuk digunakan jika penempatannyapun tepat dan benar sesuai maknanya. Artinya, sebelum kita terlanjur menulis judul/menamai sebuah perhelatan kumpul-kumpul atau pertemuan silaturahmi dengan sesama teman-teman yang pernah satu angkatan satu perguruan tinggi/sekolah/diklat, seyogyanya memahami makna kedua kata alumni dan alumnus/

Kata alumni, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) adalah "orang-orang yang telah mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi". Selanjutnya kata alumnus menurut KKBI adalah "orang yang telah mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi". Dari pengertian kedua kata tersebut di atas jelas maknanya tidak sama. Kata alumni bermakna jamak (orang-orang yang...), sedangkan alumnus bermakna tunggal (orang yang ...).

Berikut contoh pemakaian kata alumni yang benar dan yang tidak benar.
Benar Herlin, Ninit, Lilis, Heri adalah tamatan SMP Negeri 1 Dolopo Tahun 1984. Mereka berempat adalah alumni angkatan Tahun 1984
Tidak Benar Herlin, Ninit, Lilis, Heri adalah tamatan SMP Negeri 1 Dolopo Tahun 1984. Mereka berempat adalah alumnus angkatan Tahun 1984

Berikut contoh pemakaian kata alumnus yang benar dan yang tidak benar.
Benar Herlin adalah tamatan SMP Negeri 1 Dolopo Tahun 1984. Ia adalah alumnus angkatan Tahun 1984
Tidak Benar Herlin adalah tamatan SMP Negeri 1 Dolopo Tahun 1984. Ia adalah alumni angkatan Tahun 1984

Demikianlah, semoga bermanfaat.


Jakarta, 8122016

Saturday, November 26, 2016

Yang Dimaksud dengan Rush Money

Definienda: Akhir November 2016 berbagai media cetak dan elektronik memberitakan Kepolisian RI telah menangkap seorang guru SMK di Jakarta yang disangka sebagai seseorang yang telah melakukan provokasi dengan tindakan menghimbau agar masyarakat yang memiliki tabungan di suatu bank untuk menarik uang dari tabungannya secara masive, yang selanjutnya disebut sebagai Rush Money melalui media sosial online. Beberapa teman saya menyebutnya Rush Money 2511. 


Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Rush Money? Pendek kata yang dimaksud dengan Rush Money adalah suatu gerakan menarik uang secara bersama-sama dari tabungan masing masing, dan dalam jumlah besar dalam waktu yang hampir bersamaan (massal), bahkan tak jarang uang yang berada di tabungan atau bank di habiskan tak tersisa lagi.

Secara konseptual, penarikan dana massal disebabkan oleh dua faktor. 

Pertama, kondisi internal perbankan. Saat bank dalam proses menuju kebangkrutan, misalnya, nasabah secara bersama-sama akan menarik dananya. Kasus Bank Duta pada dekade 1990-an menjadi pelajaran penting bank bangkrut karena kesalahan sendiri

Kedua, kondisi ekonomi yang ekstrem. Pengalaman di Argentina dan Meksiko pada awal 1980-an menjadi bukti konkretnya. Perekonomian kedua negara itu didera krisis utang yang memacu inflasi yang hebat. Akibatnya, rakyat lebih memilih menarik uang tunai dari bank untuk mengejar kenaikan harga

Bisa juga Rush Money adalah fenomena sebagai gerakan masyarakat menarik sebagian atau seluruh uang yang tertabung di bank secara bersamaan (massal) dalam waktu yang hampir bersamaan baik melalui ATM atau secara manual melalui kantor-kantor perbankan. Yang menjadi penyebabnya salahsatunya motif diantaranya bisa jadi karena masyarakat kecewa dengan pemerintahan dll

Analis Ekonomi dan Politik dari Labour Institute Indonesia, Andy William Sinaga menyatakan bahwa Rush Money dapat menyebabkan dampak negatif yang ditinjau dari perspektif ekonomi, sodial dan politik.

Dampak Ekonomi

  • Jika rush money benar-benar dilakukan maka akan timbul kekacauan dalam system perbankan, bank akan mengalami kekurangan uang cash, sehingga dapat menyebabkan gejolak ekonomi terutama dapat menyebabkan krisis moneter.

Dampak Sosial

  • Sebagai akibat kekacauan sistem perbankan maka akan timbul keresahan masyarakat karena mereka mengalami kesulitan saat membutuhkan persediaan uang tunai dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari/bisnis dan lain sebagainya.

Dampak Politik

  • Dengan adanya gerakan rush money ini maka iklim politik terutama partai pendukung pemerintah bisa saja menarik konsensus untuk menarik dukungan kepada pemerintahan yang sah.
*) dari berbagai sumber

Wednesday, September 28, 2016

Kecerdasan adalah...

Definienda: Hubungan manusia dengan lingkungannya sangat dipengaruhi dengan kemampuannya dalam beradaptasi. Menurut bahasa, pengertian kecerdasan atau inteligensi diartikan sebagai kemampuan umum dalam memahami hal-hal yang abstrak. Sedangkan menurut istilah, inteligensi didefinisikan sebagai kesanggupan seseorang untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan dapat diabstraksikan pada suatu kualitas yang sama
sumber: https://sg.theasianparent.com/10-traits-of-a-well-rounded-child/

Menurut Howard Gardner (dalam Linda Campbell, Dee Dickinson, 2002) kecerdasan adalah sebagai berikut :

  1. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia
  2. Kemampuan untuk menghasilkan pesoalan-persoalan baru untuk diselesaikan
  3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan jasa yang akan menimbulkan penghargaan dalam budaya seseorang.

Beberapa Macam Kecerdasan

Theory of Multiple Intelegence  yang dikemukakan oleh Gardner (Linda Campbell,Dee Dickinson, 2002 ) menjelaskan bahwa kecerdasan itu terdiri dari 7 ( tujuh ) tife kecerdasan yaitu :

  1. Linguistic Intelegence (kecerdasan Lingusitik ), adalah kemampuan untuk berpikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks. Para pengarang, penyiar berita , penyair, jurnalis ; memiliki kecerdasan linguistik ).
  2. Logical Mathematical Intelegence (kecerdasan logika matematika) merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur dan mengembangkan proposisi dan hifothesis serta menyelesaikan operasi-operasi matematis.
  3. Spatial Intelegence ( Kecerdasan spasial ) membangkitkan kapasitas berpikir dalam tiga cara dimensi seperti yang dapat dilakukan pelaut, pilot, pemahat, pelukis. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang untuk merasakan bayangan eksternal dan internal, melukiskan kembali, merubah, atau memodifikasi bayangan, mengemudikan diri sendiri dan obyek melalui ruangan dan menghasilkan atau menguraikan informasi grafik.
  4. Bodily – Kinesthetic Intelegence ( kecerdasan kinestetik-tubuh ) memungkinkan seseorang untuk menggerakan obyek dan keterampilan-keterampilan fisik yang halus. Jelas kelihatan pada diri atlet, penari, ahli bedah , dan seniman yang mempunyai keterampilan teknik.
  5. Musical Intelegence ( kecerdasan musik ) jelas kelihatan pada seseorang yang memiliki sensitifitas pada pola titi nada , melodi, ritme dan nada.
  6. Kecerdasan interpersonal intelegence ( kecerdasan interpersonal ) merupakan kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Hal ini terlihat pada guru, pekerja sosial, artis atau politisi yang sukses.
  7. Intra personal Intelegence ( Kecerdasan Intrapersonal ) merupakan kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat untuk diri sendiri dan menggunakan pengetahuan semacama itu dalam merencanakan dan mengarahkan kehidupan seseorang. Beberapa individu yang memiliki kecerdasan semacam ini adalah ahli ilmu agama, ahli fsikologi dan ilmu filsafat.


Apabila diperhatikan secara cermat  teori tentang Multiple  Intelegence Gardner  di atas sebenarnya merupakan fungsi dari dua belahan otak kita, yakni otak kanan (right brain dan otak kiri (left brai )

Otak kiri memiliki kemampuan  dan potensi untuk memecahkan problem matematika, logis dan fenomenal. Sedangkan otak kanan memiliki kemampuan untuk merespon hal – hal yang bersifat artistik dan abstrak.

So, otak manakah yang dominan dari diri anda?



Sumber bacaan:
Campbell, Linda. Multiple Intelligences: Metode terbaru melesatkan kecerdasan, Depok: Inisiasi Press, 2002

Monday, April 4, 2016

Andragogi (Konsep Pendidikan untuk Orang Dewasa) bagian II *)

Definienda:
Kebutuhan Belajar Orang Dewasa

Pendidikan orang dewasa dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, mengenai apapun bentuk isi, tingkatan status dan metoda apa yang digunakan dalam proses pendidikan tersebut, baik formal maupun non-formal, baik dalam rangka kelanjutan pendidikan di sekolah maupun sebagai pengganti pendidikan di sekolah, di tempat kursus, pelatihan kerja maupun di perguruan tinggi, yang membuat orang dewasa mampu mengembangkan kemampuan, keterampilan, memperkaya khasanah pengetahuan, meningkatkan kualifikasi keteknisannya atau keprofesionalannya dalam upaya mewujudkan kemampuan ganda yakni di suatu sisi mampu mengembangankan pribadi secara utuh dan dapat mewujudkan keikutsertaannya dalam perkembangan sosial budaya, ekonomi, dan teknologi secara bebas, seimbang, dan berkesinambungan.

Dalam hal ini, terlihat adanya tekanan rangkap bagi perwujudan yang ingin dikembangankan dalam aktivitas kegiatan di lapangan. Pertama untuk mewujudkan pencapaian perkembangan setiap individu, dan kedua untuk mewujudkan peningkatan keterlibatannya (partisipasinya) dalam aktivitas sosial dari setiap individu yang bersangkutan. Tambahan pula, bahwa pendidikan orang dewasa mencakup segala aspek pengalaman belajar yang diperlukan oleh orang dewasa, baik pria maupun wanita, sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuannya masing-masing.

Dengan demikian hal itu dapat berdampak positif terhadap keberhasilan pembelajaran orang dewasa yang tampak pada adanya perubahan perilaku ke arah pemenuhan pencapaian kemampuan/keterampilan yang memadai. Di sini, setiap individu yang berhadapan dengan individu lain akan dapat belajar bersama dengan penuh keyakinan. Perubahan perilaku dalam hal kerjasama dalam berbagai kegiatan, merupakan hasil dari adanya perubahan setelah adanya proses belajar, yakni proses perubahan sikap yang tadinya tidak percaya diri menjadi perubahan kepercayaan diri secara penuh dengan menambah pengetahuan atau keterampilannya. Perubahan perilaku terjadi karena adanya perubahan (penambahan) pengetahuan atau keterampilan serta adanya perubahan sikap mental yang sangat jelas, dalam hal pendidikan orang dewasa tidak cukup hanya dengan memberi tambahan pengetahuan, tetapi harus dibekali juga dengan rasa percaya yang kuat dalam pribadinya. Pertambahan pengetahuan saja tanpa kepercayaan diri yang kuat, niscaya mampu melahirkan perubahan ke arah positif berupa adanya pembaharuan baik fisik maupun mental secara nyata, menyeluruh dan berkesinambungan.

Perubahan perilaku bagi orang dewasa terjadi melalui adanya proses pendidikan yang berkaitan dengan perkembangan dirinya sebagai individu, dan dalam hal ini, sangat memungkinkan adanya partisipasi dalam kehidupan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan diri sendiri, maupun kesejahteraan bagi orang lain, disebabkan produktivitas yang lebih meningkat. Bagi orang dewasa pemenuhan kebutuhannya sangat mendasar, sehingga setelah kebutuhan itu terpenuhi ia dapat beralih ke arah usaha pemenuhan kebutuhan lain yang lebih masih diperlukannya sebagai penyempurnaan hidupnya. Dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan yang fundamental, penulis mengacu pada teori Maslow tentang piramida kebutuhan sebagai berikut.



*) Drs. Asmin, M.Pd 
Dosen Unimed Medan

Sunday, April 3, 2016

Andragogi (Konsep Pendidikan untuk Orang Dewasa) bagian I *)

Andragogi berasal dari bahasa Yunani aner artinya orang dewasa, dan agogus artinya memimpin. Istilah lain yang kerap kali dipakai sebagai perbandingan adalah pedagogi yang ditarik dari kata paid artinya anak dan agogus artinya memimpin. Maka secara harfiah pedagogi berarti seni dan pengetahuan mengajar anak. Karena itu, pedagogi berarti seni atau pengetahuan mengajar anak maka apabila memakai istilah pedagogi untuk orang dewasa jelas kurang tepat, karena mengandung makna yang bertentangan. Sementara itu, menurut (Kartini Kartono, 1997), bahwa pedagogi (lebih baik disebut sebagai androgogi, yaitu ilmu menuntun/mendidik manusia; aner, andros = manusia; agoo= menuntun, mendidik) adalah ilmu membentuk manusia; yaitu membentuk kepribadian seutuhnya, agar ia mampu mandiri di tengah lingkungan sosialnya.

Pada banyak praktek, mengajar orang dewasa dilakukan sama saja dengan mengajar anak. Prinsip-prinsip dan asumsi yang berlaku bagi pendidikan anak dianggap dapat diberlakukan bagi kegiatan pendidikan orang dewasa. Hampir semua yang diketahui mengenai belajar ditarik dari penelitian belajar yang terkait dengan anak. Begitu juga mengenai mengajar, ditarik dari pengalaman mengajar anak-anak misalnya dalam kondisi wajib hadir dan semua teori mengenai transaksi guru dan siswa didasarkan pada suatu definisi pendidikan sebagai proses pemindahan kebudayaan. Namun, orang dewasa sebagai pribadi yang sudah matang mempunyai kebutuhan dalam hal menetapkan daerah belajar di sekitar problem hidupnya.

Kalau ditarik dari pengertian pedagogi, maka andragogi secara harfiah dapat diartikan sebagai seni dan pengetahuan mengajar orang dewasa. Namun, karena orang dewasa sebagai individu yang dapat mengarahkan diri sendiri, maka dalam andragogi yang lebih penting adalah kegiatan belajar dari siswa bukan kegiatan mengajar guru. Oleh karena itu, dalam memberikan definisi andragogi lebih cenderung diartikan sebagai seni dan pengetahuan membelajarkan orang dewasa.

Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan orang dewasa dikemukakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam membantu negara-negara yang baru merdeka untuk memajukan bangsanya. Dalam hal ini, tujuan khusus pendidikan orang dewasa itu menjadi sebahagian dari tujuan pendidikan orang dewasa melalui kegiatan program Direktorat Pendidikan Masyarakat yang sudah, sedang, dan akan dijalankan di Indonesia.

                                                                                     *) Tulisan 
                                                                                         Drs. Asmin, M.Pd (Dosen Unimed, Medan)

Monday, February 15, 2016

Definisi Persalinan

Definienda: Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melaui jalan lahir.

Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi yang diawali dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat pengeluaran bayi sampai dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan ini akan berlangsung selama 12 sampai 14 jam.
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002).

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37–42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2002).

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, berlangsung dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri).

Sebab-sebab Persalinan
Menurut ilmu kebidanan, dapat diutarakan bahwa sebab-sebab persalinan adalah:

a. Penurunan Kadar Progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim. Sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen didalam darah, tetapi pada akhir kehamilan atau 1-2 minggu sebelum partus terjadi penurunan pada progesteron sehingga timbul his.

b. Teori Oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.

c. Keregangan Otot-Otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan.

d. Pengaruh Janin
Hypofise dan kelenjar supra renal janin rupa-rupanya juga memegang peranan, oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.

e. Teori Prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke 15 sampai aterm terus meningkat. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan. Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan.

Thursday, January 1, 2009

Definisi, Definiens, Definiendum dan Definienda

Setiap definisi terdiri dari dua bagian, yaitu definiendum dan definiens. 

Tentunya anda sudah tidak asing lagi dengan kata definisi. Definisi adalah suatu bagian yang menjelaskan makna sebuah istilah (kata, frase atau simbol). Kata definisi berasal dari bahasa Latin definitio yang artinya pembatasan. Setiap definisi terdiri dari dua bagian, yaitu definiendum dan definiens.


Definiendum adalah kata atau kelompok kata yang didefinisikan. Bentuk jamak dari definiendum adalah definienda. Definiens adalah kata atau susunan kata yang mendefinisikan. Contoh: Nasi adalah beras yang sudah dimasak dengan cara dikukus atau ditanak. Term “Nasi” disebut definiendum dan susunan kata-kata “beras yang sudah dimasak dengan cara dikukus atau ditanak” disebut definiens. Definisi mempunyai tugas untuk menetukan batas suatu pengertian dengan tepat, jelas dan singkat. Maksudnya menentukan batas-batas pengetian tertentu sehingga jelas apa yang dimaksud, tidak kabur dan tidak dicampuradukkan dengan pengertian-pengertian lain. Definisi merupakan langkah pertama untuk menghindari kekeliruan, terutama kekeliruan yang disebabkan oleh faktor bahasa. Pada hakekatnya, definisi merupakan komponen dari ilmu pengetahuan yang merumuskan dengan singkat dan tepat tentang sesuatu objek. Definisi yang disusun dan disepakati menjadi alat dan prasyarat untuk berfikir dengan logis. Definisi bertugas menetukan batas suatu pengertian dengan tepat, jelas dan singkat. Sebagaimana dikemukakan diatas,

Definisi terdiri atas dua bagian, yaitu definiendum (kata yang didefinisikan) dan definiens (sejumlah kata yang menjelaskan batasannya). Kesulitan utama dalam membuat definisi adalah kebutuhan untuk menggunakan istilah-istilah lain yang telah dipahami atau mudah didapat. Penggunaan istilah dengan contoh sederhana mungkin cukup. Sebaliknya, definisi kamus memiliki rincian tambahan, biasanya termasuk ulasan singkat tentang asal usul kata yang menunjukkan makna sebelumnya dan bahasa turunan.