Definienda: Akhir November 2016 berbagai media cetak dan elektronik memberitakan Kepolisian RI telah menangkap seorang guru SMK di Jakarta yang disangka sebagai seseorang yang telah melakukan provokasi dengan tindakan menghimbau agar masyarakat yang memiliki tabungan di suatu bank untuk menarik uang dari tabungannya secara masive, yang selanjutnya disebut sebagai Rush Money melalui media sosial online. Beberapa teman saya menyebutnya Rush Money 2511.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Rush Money? Pendek kata yang dimaksud dengan Rush Money adalah suatu gerakan menarik uang secara bersama-sama dari tabungan masing masing, dan dalam jumlah besar dalam waktu yang hampir bersamaan (massal), bahkan tak jarang uang yang berada di tabungan atau bank di habiskan tak tersisa lagi.
Secara konseptual, penarikan dana massal disebabkan oleh dua faktor.
Pertama, kondisi internal perbankan. Saat bank dalam proses menuju kebangkrutan, misalnya, nasabah secara bersama-sama akan menarik dananya. Kasus Bank Duta pada dekade 1990-an menjadi pelajaran penting bank bangkrut karena kesalahan sendiri
Kedua, kondisi ekonomi yang ekstrem. Pengalaman di Argentina dan Meksiko pada awal 1980-an menjadi bukti konkretnya. Perekonomian kedua negara itu didera krisis utang yang memacu inflasi yang hebat. Akibatnya, rakyat lebih memilih menarik uang tunai dari bank untuk mengejar kenaikan harga
Bisa juga Rush Money adalah fenomena sebagai gerakan masyarakat menarik sebagian atau seluruh uang yang tertabung di bank secara bersamaan (massal) dalam waktu yang hampir bersamaan baik melalui ATM atau secara manual melalui kantor-kantor perbankan. Yang menjadi penyebabnya salahsatunya motif diantaranya bisa jadi karena masyarakat kecewa dengan pemerintahan dll
Analis Ekonomi dan Politik dari Labour Institute Indonesia, Andy William Sinaga menyatakan bahwa Rush Money dapat menyebabkan dampak negatif yang ditinjau dari perspektif ekonomi, sodial dan politik.
Dampak Ekonomi
Dampak Sosial
Dampak Politik
Secara konseptual, penarikan dana massal disebabkan oleh dua faktor.
Pertama, kondisi internal perbankan. Saat bank dalam proses menuju kebangkrutan, misalnya, nasabah secara bersama-sama akan menarik dananya. Kasus Bank Duta pada dekade 1990-an menjadi pelajaran penting bank bangkrut karena kesalahan sendiri
Kedua, kondisi ekonomi yang ekstrem. Pengalaman di Argentina dan Meksiko pada awal 1980-an menjadi bukti konkretnya. Perekonomian kedua negara itu didera krisis utang yang memacu inflasi yang hebat. Akibatnya, rakyat lebih memilih menarik uang tunai dari bank untuk mengejar kenaikan harga
Bisa juga Rush Money adalah fenomena sebagai gerakan masyarakat menarik sebagian atau seluruh uang yang tertabung di bank secara bersamaan (massal) dalam waktu yang hampir bersamaan baik melalui ATM atau secara manual melalui kantor-kantor perbankan. Yang menjadi penyebabnya salahsatunya motif diantaranya bisa jadi karena masyarakat kecewa dengan pemerintahan dll
Analis Ekonomi dan Politik dari Labour Institute Indonesia, Andy William Sinaga menyatakan bahwa Rush Money dapat menyebabkan dampak negatif yang ditinjau dari perspektif ekonomi, sodial dan politik.
Dampak Ekonomi
- Jika rush money benar-benar dilakukan maka akan timbul kekacauan dalam system perbankan, bank akan mengalami kekurangan uang cash, sehingga dapat menyebabkan gejolak ekonomi terutama dapat menyebabkan krisis moneter.
Dampak Sosial
- Sebagai akibat kekacauan sistem perbankan maka akan timbul keresahan masyarakat karena mereka mengalami kesulitan saat membutuhkan persediaan uang tunai dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari/bisnis dan lain sebagainya.
Dampak Politik
- Dengan adanya gerakan rush money ini maka iklim politik terutama partai pendukung pemerintah bisa saja menarik konsensus untuk menarik dukungan kepada pemerintahan yang sah.
*) dari berbagai sumber