Friday, November 6, 2015

Definisi Tunalaras

Definienda: Menurut T.Sutjihati Somantri, (2007 : 139) Anak tunalaras sering juga disebut anak tunasosial karena tingkah laku anak ini menunjukkan penentangan terhadap norma-norma sosial masyarakat yang berwujud seperti mencuri, mengganggu, dan menyakiti orang lain.

Individu penyandang tunalaras biasanya menunjukan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya. Tunalaras dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar.

Public Law 94-242 (Undang-undang tentang PLB di Amerika Serikat) mengemukakan pengertian tunalaras dengan istilah gangguan emosi, yaitu gangguan emosi adalah suatu kondisi yang menunjukkan salah satu atau lebih gejala-gejala berikut dalam satu kurun waktu tertentu dengan tingkat yang tinggi yang mempengaruhi prestasi belajar:
  • Ketidakmampuan belajar dan tidak dapat dikatkan dengan factor kecerdasan, penginderaan atau kesehatan
  • Ketidakmampuan menjalin hubungan yang menyenangkan teman dan guru
  • Bertingkah laku yang tidak pantas pada keadaan normal
  • Perasaan tertekan atau tidak bahagia terus-menerus
  • Cenderung menunjukkan gejala-gejala fisik seperti takut pada masalah-masalah sekolah.

Kauffman (1977) dalam Firda, 2012, mengemukakan bahwa penyandang tunalaras adalah anak yang secara kronis dan mencolok berinteraksi dengan lingkungannya dengan cara yang secara social tidak dapat diterima atau secara pribadi tidak menyenangkan tetapi masih dapat diajar untuk bersikap yang secara social dapat diterima dan secara pribadi menyenangkan.

Sechmid dan Mercer (1981) dalam Firda, 2012 mengemukakan bahwa anak tunalaras adalah anak yang secara kondisi dan terus menerus menunjukkan penyimpangan tingkah laku tingkat berat yang mempengaruhi proses belajar meskipun telah menerima layanan belajar serta bimbingan, seperti anak lain. Ketidakmampuan menjalin hubungan baik dengan orang lain dan gangguan belajarnya tidak disebabkan oleh kelainan fisik saraf / intelegensia.

Nelson (1981) dalam Firda, 2012 mengemukakan bahwa tingkah laku seorang murid dikatakan menyimpang jika:
  • Menyimpang dari perilaku yang oleh orang dewasa dianggap normal menurut usia dan jenis kelaminnya.
  • Penyimpangan terjadi dengan frekuensi dan intensitas tinggi
  • Penyimpangan berlangsung dalam waktu yang relatif lama.
Beberapa komponen yang penting diperhatkan adalah adanya penyimpangan tingkah laku yang terus-menerus menurut norma yang berlaku sehingga menimbulkan ketidakmampuan belajar dan penyesuaian diri penyimpangan itu tetap ada walaupun telah menerima layanan serta bimbingan.

Dalam bukunya, Sutjihati Soemantri menulis bahwa klasifikasi anak tunalaras secara garis besar terdiri dari dua kategori, yaitu:
  1. Anak yang mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan
  2. Anak yang mengalami gangguan emosi
Tiap jenis anak tersebut dapat dibagi lagi sesuai dengan besar dan ringannya kelainan yang dialaminya.


Bahan Bacaan:
T, Sutjiati Somantri. 2006. Psikologi Anak LuarBiasa. Bandung: Reflika Aditama
Firda, blog warna-warni dunia PhieRda, diakses tanggal 5/11/2015

Artikel Definienda Lainnya dapat dibuka melalui laman ini:

Bagikan kepada Teman

0 Comment to "Definisi Tunalaras"

Post a Comment

Blog ini menyajikan informasi dan pengetahuan populer yang Anda butuhkan secara responsible dan akuntabel, dinukil dari berbagai sumber terpercaya. Selamat berkunjung, semoga tulisan sederhana ini bermanfaat. Have a Nice Reading