Showing posts with label Sains dan Teknologi. Show all posts
Showing posts with label Sains dan Teknologi. Show all posts

Wednesday, September 28, 2016

pH atau potensial Hidrogen adalah...

DefiniendaApa sih yang dimaksud pH itu? Kata teman saya yang sarjana kimia juga sarjana teknik lingkungan, pH atau potensial Hydrogen merupakan ekspresi dari suatu konsentrasi atau kandungan ion Hidrogen (H+) di dalam air. Besarannya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H.

Misalnya, jika ahli lingkungan atau kimia air menyatakan air ini pHnya 6, artinya konsentrasi ion H dalam air tersebut 0.000001 bagian dari keseluruhan larutan. Hehehe... biar gini saya dulu juga pernah belajar kimia loh (alumni SMA jurusan A2). Kualitas pH air sesuai hasil test dapat dilihat seperti gambar berikut. pH netral adalah 7.
Sedangkan standar pH air untuk berbagai kebutuhan dapat dilihat di bawah ini


Bagi orang awam, pH adalah tingkat keasaman dari air yang dapat diukur dengan menggunakan aparatus pHmeter atau pHtester (kertas lakmus), dll. pH meter dapat anda beli di toko2 peralatan kimia, toko pertanian, pH tester juga dapat anda beli di apotek atau toko peralatan/bahan kimia, terkadang juga tersedia di toko aquarium/ikan hias. pH tester yang isinya cuma 15ml harganya mahal, mendingan beli kertas lakmus di apotek. 

Setiap flora atau fauna air (dalam hal ini dibatasi tumbuhan air dan ikan hias/ikan pangan) memerlukan habitat air dengan tingkat pH yang berbeda-beda untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Pada umumnya flora atau fauna air dapat tumbuh/berkembang pada kisaran pH air 5-7. Bagaimana cara mengukur pH, silahkan beli kertas lakmus di apotek. Jika kesulitan menggunakan, anda dapat minta bantuan kepada teman-teman ahli kimia..

Jika diketahui pH air kolam/aquarium anda rendah perlu dilakukan tindakan peningkatan kadar pH air, baik secara alami maupun rekayasa kimia.

Disini saya akan bercerita bagaimana membuat rekayasa (engineering) meningkatkan pH air secara alami, menggunakan bahan/material yang dapat ditemukan di sekitar, karena saya nilai murah dan aman bagi fauna air (ikan) terutama ikan hias, walaupun prosesnya sedikit lamban.

Cara Merekayasa Peningkatan pH Air secara alami

1. Menambahkan bubuk/butiran kerikil Terumbu Karang

Beberapa hari lalu saya ke pantai bersama si kecil, tujuan saya mengajari mereka berpetualang sambil berrekreasi, tujuan terselubungnya mencari pecahan atau serpihan terumbu karang yang terdampar di pantai. Alhasil, satu karung 10 kiloan saya angkut serpihan terumbu karang ke rumah. Saya ambil beberapa, lalu saya tumbuk hingga menjadi butiran kerikil. Butiran klerikil terumbu karang ini saya letakkan di filter aquarium dengan dibungkus kain yang berjaring kasar (saya gunakan kaos kaki spandex bekas yg dicuci bersih) tujuannya untuk meudahkan bongkar pasang berikutnya.
   
Mengapa Terumbu Karang? Menurut pengakuan teman saya yang alumnus teknik lingkungan, terumbu karang diyakini mengandung mineral CaCO3 (Kalsium karbonat) atau bahasa awamnya batu kapur. Batu kapur diyakini dapat menurunkan keasaman air.

2. Menambahkan butiran atau pecahan Batu Lime Stone (Gamping - CaCO3)

Batu gamping banyak ditemukan di Pulau Jawa, bahkan di hampir setiap toko bangunan dijual batu gamping. Kita ketahui bahwa batu gamping banyak mengandung unsur kimia Kalsium Karbonat (CaCO3) untuk meningkatkan alkalinitas air. Namun, jika kita sulit menemukan batu gamping cangkang kerang, cangkang lokan dapat kita tumbuk hingga menjadi butiran kerikil, prinsipnya tetap seperti cara diatas. Bisa juga kerikil batu kapur atau pecahan cangkang kerang tersebut dikemas secara rapi/cantik dan aerasi dipasang melalui batu kerikil pecahan kerang tersebut. 

3. Menambahkan bubuk/pecahan/kerikil mineral dolomite

Kerikil pecahan batu dolomite secara makro dapat dijadikan hiasan (aksesoris) aquarium atau aquascape sebagai dasar media tanam. Atau biarkan ditata sedemikian rupa agar tampak indah, tidak terkesan berantakan atau berhamburan seenaknya jika dipasang di aquarium/aquascape. Batu dolomite dapat anda beli di toko aquarium. Kebetulan saya pernah membelinya di salah satu toko aquarium di kota Tanjung Pandan - Pulau Belitong.


*) dari berbagai sumber

Terima kasih Ir. Dwi Kurniawati, dan H. Irwan Effendi ST atas share ilmunya

Friday, January 3, 2014

Gelombang ialah...

Gelombang ialah sebagai getaran yang merambat melalui medium yang dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat melalui medium udara, maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi (lokal) saja.
Gerak gelombang muncul di dalam hampir tiap-tiap cabang fisika, seperti gelombang air, gelombang bunyi, gelombang cahaya, gelombang radio, dan gelombang elektromagnetik lainnya. Sebuah perumusan mengenai atom dan partikel-partikel sub-atomik dinamakan mekanika gelombang. Jelaslah bahwa sifat-sifat gelombang sangat penting di dalam fisika.

Dari uraian di atas, maka gelombang adalah sebagai getaran yang merambat melalui medium yang dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat melalui medium udara, maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi (lokal) saja.

Gelombang berdasarkan medium perambatannya dapat dikategorikan menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik terdiri dari partikel-partikel yang bergetar, dalam perambatannya memerlukan medium. Contohnya gelombang bunyi, gelombang pada air, gelombang tali. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan magnet dan medan listrik secara berurutan, arah getar vektor medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus. Perambatan gelombang ini tidak memerlukan medium dan bergerak mendekati kelajuan cahaya. Contohnya sinar gamma (γ), sinar X, sinar ultra violet, cahaya tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio. 


Berdasarkan arah getar dan arah rambat, gelombang dibedakan menjadi dua jenis yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus terhadap arah getarnya, contohnya gelombang pada tali , gelombang permukaan air, gelombang cahaya. Sedangkan gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah merambatnya searah dengan arah getarnya, contohnya gelombang bunyi dan gelombang pada pegas. Gelombang ini terdiri dari rapatan dan regangan. Rapatan adalah daerah-daerah dimana kumparan-kumparan mendekat selama sesaat.


Regangan adalah daerah-daerah dimana kumparan-kumparan menjauh selama sesaat. Rapatan dan regangan berhubungan dengan puncak dan lembah pada gelombang transversal. Gelombang transversal dan gelombang longitudinal dapat digambarkan seperti diatas.

Tiga Jenis Geombang Menurut Frekuensinya


Gelombang Infrasonik itu bunyi yang memiliki frekuensi kurang dari 20 Hertz. Bunyi ini hanya bisa didengar oleh Hewan, tapi tidak semua jenis hewan yang bisa mendengar bunyi ini. Contoh hewan yang mampu mendengar bunyi gelombang infrasonik seperti jangkrik, anjing.

Gelombang Audisonik itu bunyi yang memiliki frekuensi antara 20 sampe 20.000 Hertz. Ini nih jenis audio (suara/bunyi) yang bisa didengar manusia.

Gelombang ultrasonic adalah bunyi yang memiliki frekuensi diatas 20.000 Hertz. Bunyi ini bisa didengar oleh hewan seperti hewan laut ikan lumba-lumba, ikan paus, hewan anjing, binatang kelelawar.


*)dari berbagai sumber

Thursday, January 2, 2014

Bunyi adalah...

bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran
Bunyi,  secara harafiah adalah diartikan sebagai sesuatu yang kita dengar. Bunyi merupakan hasil getaran dari partikel-partikel yang berada di udara (Sound Research Laboratories Ltd, 1976) dan energi yang terkandung dalam bunyi dapat meningkat secara cepat dan dapat menempuh jarak yang sangat jauh (Egan, 1972 dalam RN Harahap, tt).

Defenisi sejenis juga dikemukakan oleh Bruel & Kjaer (1986, dalam RN Harahap, tt) yang menyatakan bahwa bunyi diidentikkan sebagai pergerakan gelombang di udara yang terjadi bila sumber bunyi mengubah partikel terdekat dari posisi diam menjadi partikel yang bergerak.

Secara lebih mendetail, Doelle (1972, dalam RN Harahap, tt) menyatakan bahwa bunyi mempunyai dua defenisi, yaitu:

  • Secara fisis, bunyi adalah penyimpangan tekanan, pergeseran partikel dalam medium elastik seperti udara. Definisi ini dikenal sebagai bunyi Obyektif.
  • Secara fisiologis, bunyi adalah sensasi pendengaran yang disebabkan penyimpangan fisis yang digambarkan pada bagian atas. Hal ini disebut sebagai bunyi subyektif.

Secara singkat, bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran. Rambatan gelombang bunyi disebabkan oleh lapisan perapatan dan peregangan partikel-partikel udara yang bergerak ke luar, yaitu karena penyimpangan tekanan. Hal serupa juga terjadi pada penyebaran gelombang air pada permukaan suatu kolam dari titik dimana batu dijatuhkan.

Gelombang bunyi adalah gelombang yang dirambatkan sebagai gelombang mekanik longitudinal yang dapat menjalar dalam medium padat, cair dan gas. Medium gelombang bunyi ini adalah molekul yang membentuk bahan medium mekanik ini (Sutrisno, 1988). Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi/getaran molekul-molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang serta mentransmisikan energi bahkan tidak pernah terjadi perpindahan partikel (Resnick dan Halliday, 1992 dalam RN Harahap, tanpa tahun).

sumber: RN Harahap